Sebelum dilombakan, materi revitalisasi akan diajarkan para ahli (guru master) kepada tiap peserta pelatihan, yaitu 251 guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di tiga kabupaten. Para peserta pelatihan tersebut akan mengajarkan materi revitalisasi 3.920 siswa yang merupakan peserta Revitalisasi Bahasa Daerah.
“Karena kita tak sanggup berjalan sendiri, maka kami memerlukan bantuan dan komitmen dari semua pihak untuk menyukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah ini,” ujar Sahril.
Pada kesempatan ini, Asisten III Kabupaten Maluku Tenggara Martinus membacakan sambutan bupati yang mengapresiasi kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah. Martinus menyampaikan salah satu usaha yang dilakukan pemerintah daerah Kabupaten Maluku Tenggara untuk melestarikan bahasa daerah adalah wajib menggunakan bahasa daerah setiap hari Jumat di lingkungan pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.
“Kami sangat mengapresiasi bahwa seperti yang disampaikan oleh Pak Sahril dan Pak Iwa, kami dari pemerintah provinsi Maluku sangat mengapresiasi apa yang menjadi pekerjaan rumah dari informasi yang disampaikan. Ke depan perlu pemerintah provinsi Maluku membuat satu medium, apalagi tadi sudah diperkenalkan teman-teman dari Duta Bahasa. Ini perlu diberikan ruang yang cukup atau ruang tambahan untuk bagaimana eksistensi bahasa dan sastra daerah dapat dilestarikan di Provinsi Maluku,” ucap perwakilan dari Bappeda Provinsi Maluku, Reza Marasabessy.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait