Ironi Catwalk di Desa Tenggelam: Perempuan Nelayan Demak Melawan Krisis Iklim

Taufik Budi
Ironi Catwalk di Desa Tenggelam: Perempuan Nelayan Demak Melawan Krisis Iklim (Taufik Budi)

Fesyen show ini diharapkan dapat menjadi pengingat bahwa dampak krisis iklim bukan sekadar isu global, tetapi nyata dan sudah dirasakan oleh banyak komunitas. Solidaritas dari berbagai pihak, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat sipil, menjadi kunci agar warga pesisir seperti di Timbulsloko memiliki masa depan yang lebih baik.  

"Solidaritas membuat mereka bertahan, tetapi pada akhirnya, mereka butuh solusi nyata untuk benar-benar bisa hidup dengan layak," tandas Leya.

Peragaan busana ini menampilkan 20 karya dari Komunitas EMPU dan masyarakat pesisir Omah Petruk, menggunakan kain berbahan serat alam dengan pewarna alami. Karya ini berasal dari berbagai artisan, di antaranya:  

- Patanning.co (Sumba Timur)  

- Zie Batik (Semarang)  

- Moncer Art (Sragen)  

- Mlati Wangi (Semarang)  

- Rhabag (Semarang)  

- YC Aurart (Jakarta)  

- Lucy Chan  

- Swarna Bumi Ecoprint (Nganjuk)  

- Susi Shibori  

- Sora Shibori  

- Nine Penenun (Lombok Timur)  

- Collabox Creative Hub (Semarang)  

- Omah Petruk (Jepara)  

- Batik Demakan  

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network