BANDUNG - Keren sekali, Rein Vidya Banafsha dalam usianya yang masih sangat muda, yakni baru menginjak 19 tahun akan tetapi telah mampu menyelesaikan program studi Kedokteran di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Rein mendapatkan predikat sebagai wisudawan termuda di usianya yang menginjak 19 tahun 4 bulan pada Upacara Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2021/2022.
Pada tahun 2018, Rein pun telah tercatat sebagai mahasiswa baru termuda Unpad yang diterima di Fakultas Kedokteran. Saat itu, Rein sapaan akrabnya, diterima di FK Unpad melalui jalur SBMPTN.
“Perasaannya senang banget jadi wisudawan termuda, (mudah-mudahan) bisa menginspirasi orang,” ujar Rein sebagaimana dirilis Kanal Media Unpad.
Rein Vidya Banafsha lulus dari FK Unpad pada Februari 2022 lalu. Dia berhasil menyelesaikan studi Sarjana dengan waktu 3,5 tahun. Dia pun berkesempatan mengikuti wisuda secara luring dari Grha Sanusi Hardjadinata Unpad.
Saat itu, perempuan asal Tasikmalaya, Jawa Barat ini mantap memilih program studi Kedokteran Unpad di pilihan pertama. Gayung bersambut, dia pun diterima menjadi mahasiswa Unpad pada usia 15 tahun 10 bulan.
Sejak duduk di bangku SMP, Rein sudah mengikuti kelas percepatan. Dia pun menyelesaikan studi di SMPN 5 Tasikmalaya dalam waktu dua tahun.
Masuk ke SMAN 1 Tasikmalaya, Rein juga mengikuti kelas percepatan dan kembali lulus dalam dua tahun.
Diterima di FK Unpad di usia yang cukup belia, Rein sempat berpikir bahwa kuliah di Kedokteran sangat berat.
Secara perlahan, dia mencoba menikmati masa-masa kuliahnya.
“Lumayan susah belajar di FK, tetapi kalau dinikmati prosesnya akan bisa melewati itu semua,” imbuhnya.
Bahkan, Rein Vidya Banafsha menerima penghargaan dari Rektor Unpad Profesor Rina Indiastuti sebagai wisudawan termuda pada Upacara Wisuda Gelombang III Tahun Akademik 2021/2022.
Dia bercerita, kondisi pandemi Covid-19 memaksa Rein dan mahasiswa Unpad lainnya untuk melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring.
Ada perbedaan signifikan antara kuliah tatap muka dengan kuliah daring. Tantangan terbesarnya ketika harus melakukan praktikum.
“Praktik online jadi lebih kurang (menangkapnya), karena lebih menempel kalau offline,” jelasnya.
Tantangan lainnya adalah harus rajin mengatur waktu dan mengerjakan tugas secara mandiri.
“Kalau dulu waktu offline, biasa ketika ada tugas bisa mengerjakan bareng-bareng bersama teman. Kalau online jadi tantangan tersendiri,” kata ReinVidya Banafsha.
Meski demikian, Rein berhasil melewati masa studi Sarjananya dengan baik.
Selanjutnya, ia akan menempuh Pendidikan Profesi Kedokteran untuk mendapatkan gelar dokternya.
Ia pun mantap untuk melanjutkan studinya ke pendidikan Spesialis.
“Terima kasih Unpad sudah berjasa dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak harapan bangsa. Semoga Unpad bisa makin maju dan terjaga nama baiknya,” kata Rein.
Editor : Setia Naka Andrian