get app
inews
Aa Read Next : PKB Jaring Bakal Calon Wali Kota Semarang, Doktor dan Dokter Bersaing!

Jawara Baca Puisi yang Masih Kelas 4 SD Ini Ingin Jadi Dokter dan Penghafal Alquran

Rabu, 15 Juni 2022 | 14:32 WIB
header img
Kalya Zivara Yash Araia, Jawara Baca Puisi dari SD Muhammadiyah Ngadirejo, Kabupaten Temanggung (Ist).

TEMANGGUNG Banyak hal yang dilakukan oleh seorang anak dalam proses kesehariannya. Tidak sedikit dari itu dianggap sebagai laku-laku menjengkelkan bagi orangtuanya. Akan tetapi, jika didampingi dengan baik, maka tentu anak tersebut akan menjalani proses terbaik, hingga mengarahkan berbagai mimpi-mimpinya. Tak lain lagi bagaimana peran orangtua mendukung anaknya dalam meraih berbagai prestasi.

Segala itu dilalui oleh Kalya Zivara Yash Araia, siswi SD Muhammadiyah Ngadirejo, Kabupaten Temanggung yang saat ini kelas 4. Anak dari Khanif Ramadlani, S.Pd. dan Kurnia Setyo Wulansari, S.Pd. tersebut nampak penuh energi kreatif dalam kesehariannya.

Putri cantik kelahiran Temanggung, 19 April 2012 itu memiliki segudang prestasi, di antaranya juara 1 lomba mewarnai kategori TK se-kota Wonosobo, beberapakali juara 1, 2, dan 3 lomba mewarnai kategori TK di Kabupaten Temanggung dalam beberapa kali perlombaan.

Kemudian juga sempat juara 1 Lomba Tari Kreasi kategori TK, juara 1 Lomba Fashion Show TK se-Karesidenan Kedu, juara 3 Lomba Baca Puisi kategori SD tingkat Nasional 2020, juara 1 Lomba Menyanyi Bersama Bunda dalam rangka Hari Kartini 2018, juara 1 Lomba Baca Puisi Kategori SD Nasional 2020, dan juara 1 Lomba Baca Puisi Kategori SD tingkat Jawa Tengah 2022.

Zi, nama panggilannya, mengaku menjalani proses kreatif menulis puisi, cerpen, dan juga hafalan Alquran. Menurut ayahnya, Ramadlani, bahwasanya yang melatar belakangi putrinya berproses kreatif adalah tak lain karena terinspirasi ayah dan ibunya yang bergelut dalam dunia seni. Baik dunia menulis sastra, baca puisi, dan juga teater. Bagi Zi, ia ingin bisa menjadi seperti ayah dan ibunya untuk berternak piala.

“Zi melakukan semuanya dengan senang hati tanpa paksaan, jika lagi nggak mood ya ia akan ganti kegiatan lain. Yang tentu Zi suka, momi (ibu) dan abinya (ayah) tidak pernah memaksanya. Termasuk kalau ada lomba pasti dikomunikasikan dulu kepada kami,” ungkap Ramadlani.

Tentu dari semua itu, tak lepas dari upaya kedua orangtua Zi dalam memberikan dukungan penuh kepadanya.

Zi mengaku mempunyai cita-cita menjadi dokter sekaligus penghafal Alquran. “Dan selain itu saya tetap berkesenian, tetap nulis menulis, dan tetap membaca puisi,” ungkap Zi.

Menurut ibunya, Untuk bisa mewujudkan cita-cita Zi tersebut belajar untuk selalu bisa bertahan rangking 1 d kelas, untuk bs dapat nilai terbaik. Rutin setiap Malam minggu Zi ikut Mabit d TPQ Baiturrahman dimana selama semalam fokus hafalan Al Qur'an. Banyak membaca buku-buku kumpulan puisi milik beberapa penyair, mengikuti lomba lomba baca puisi,lomba yang lain yang bisa mengembangkan dan menggali bakatnya dan pastinya melatih mentalny,melihat2 pertunjukan/pentas baca puisi,teater,tari sebagai referensi.

“Mendukung,mendampingi,mengarahkan dan memfasilitasi Zi dalam pengembangan bakat, keinginan dan proses kreatifnya tanpa memaksakan kehendak Zi,” imbuh Kurnia, ibunya. Bagi Iya Sekata, nama panggung ibunya, bahwasanya pemgaruh proses kreatif Zi pada bidang seni justru membuatnya memiliki mental berkompetisi yang begitu kuat.

“Sebagai contoh, Zi akan belajar giat untuk tetap bisa mempertahankan rangking 1 di kelas, untuk selalu dapat nilai terbaik. Zi pun sangat sadar bahwa kewajiban utamanya adalah sebagai pelajar dan menyelesaikn tanggung jawabnya sebagai pelajar dengan sebaik-baiknya.

Ditambahkan oleh Ramadlani, bahwa Zi sudah sejak kecil selalu ditanamkan dari kecil untuk belajar, baik belajar agama maupun seni. “Keduanya berjalan beriringan dengan baik. Bahkan itu semua justru akan menguatkan mental dan membentuk karakter kuat sebagai pribadi yang baik,” tuturnya.

Zi terbilang sebagai anak yang begitu kreatif, pada usianya yang masih sangat belia akan tetapi sudah memiliki banyak sekali prestasi membanggakan. Ya, begitulah Zi yang kerap kali pergi ke mana-mana selalu membawa buku catatan. “Benar, dia selalu bawa binder, kalau seuatu ketika ketemu sesuatu pasti dia akan segera menulis di buku itu, terus nanti dia kembangkn jd puisi. Kerap kali pula Zi juga sering menulis semacam kalimat penyemangat buat dirinya sendiri,” pungkas Ramadlani.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut