Aksi ini bukan bagian dari kampanye, melainkan upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pemilu 2024.
"Sosialisasi ini menggunakan kertas suara, terdapat 5 jenis kertas suara, yakni untuk calon presiden-cawapres, caleg DPD atau senator, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota," tambahnya.
Alasan Nanang menggunakan kostum Gatotkaca adalah untuk menarik simpati masyarakat dan sebagai bentuk pelestarian budaya lokal di tengah gelaran pesta demokrasi lima tahunan.
"Aksi menggunakan kostum Gatotkaca ini juga sebagai upaya melestarikan budaya Jawa, karena sebelumnya ada caleg yang menggunakan baju Spiderman atau Batman, lebih baik kita kenakan tokoh budaya leluhur kita," ungkapnya.
Dia berharap agar proses dan pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan sukses. Nanang juga mengajak masyarakat untuk tidak golput karena satu suara dapat sangat memengaruhi nasib bangsa ke depan.
"Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat aktif menggunakan hak pilihnya, itulah sebabnya kita menggunakan kostum-kostum unik, terutama kostum budaya," pungkas alumnus Ponpes Tebuireng Jombang, Jawa Timur ini.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto