Klimatologi
Cuaca di sekitar Merapi terpantau cerah hingga mendung dengan suhu udara berkisar antara 15,4-23,6°C. Kelembaban udara berada di rentang 35-99% dan tekanan udara antara 871,5-918,3 mmHg, menciptakan kondisi yang cukup dinamis untuk aktivitas vulkanik.
Kegempaan
Selama periode pengamatan, tercatat beberapa aktivitas kegempaan di Gunung Merapi sebagai berikut:
- 1 kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 34 mm dan durasi 146,72 detik.
- 90 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-29 mm dan durasi 22,04-177,08 detik.
- 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3 mm dan durasi 8,28-9,44 detik.
- 43 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-13 mm, S-P 0,2-0,9 detik dan durasi 5,04-9,8 detik.
- 13 kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 18-80 mm dan durasi 5,44-11,64 detik.
- 2 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 3 mm dan durasi 72,88-227,8 detik.
Rekomendasi
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dapat mencapai radius 3 km dari puncak.
2. Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di dalam zona potensi bahaya.
4. Waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas guguran (APG), terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi.
5. Masyarakat diharapkan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
6. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto