SEMARANG, iNewsDemak.id - Dalam rangka persiapan menghadapi musim liburan Nataru 2024, Bandara Ahmad Yani Semarang memetakan sejumlah potensi ancaman yang dapat mengganggu kelancaran operasional penerbangan. Salah satu masalah utama yang menjadi perhatian adalah ancaman serangan burung liar, yang dapat menyebabkan kerusakan pada pesawat dan mengganggu keselamatan penerbangan. Untuk itu, pihak bandara telah mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi risiko tersebut.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan memperkenalkan sistem pengusiran burung melalui teknologi yang lebih modern, seperti suara ultrasonic dan sinyal visual, yang terbukti efektif dalam mengurangi risiko bird strike. Teknologi ini akan diterapkan di area apron dan landasan pacu untuk memastikan bahwa burung liar tidak menghalangi jalur penerbangan.
Tak hanya itu, pihak bandara juga memetakan potensi ancaman lain, seperti keberadaan balon udara dan drone yang berpotensi mengganggu zona udara bandara. Drone, yang semakin marak digunakan dalam berbagai aktivitas, dapat menambah tantangan tersendiri dalam menjaga keselamatan penerbangan. Bandara Ahmad Yani telah bekerja sama dengan otoritas terkait untuk mengatur wilayah udara bandara agar tidak terjadi gangguan dari benda terbang tak teridentifikasi.
“Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang melaksanakan berbagai persiapan untuk menyambut Hari Raya Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025. Rangkaian kegiatan Airport Coordination Meeting ini merupakan komitmen sekaligus upaya kami untuk memberikan pelayanan prima dan optimal kepada para pengguna jasa dalam hal keamanan dan juga kenyamanan saat melakukan perjalanan menggunakan moda tranportasi udara melalui bandara,” ujar General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada, Kamis (12/12/2024).
Keamanan penerbangan juga menjadi perhatian utama, dengan pemantauan ketat terhadap runway incursion, yakni potensi masuknya kendaraan atau objek lain yang dapat menghalangi jalur pesawat. Pihak bandara terus memperbarui prosedur keselamatan dan keamanan di area airside, guna mencegah potensi kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian atau gangguan.
Selain ancaman dari hewan liar dan benda terbang, potensi bencana alam seperti banjir juga menjadi sorotan. Bandara Ahmad Yani telah melakukan upaya mitigasi terhadap potensi bencana banjir, termasuk dengan memperbaiki sistem drainase dan memperkuat infrastruktur yang dapat mengantisipasi tingginya curah hujan yang dapat mengganggu operasional.
Kesiapan Posko Angkutan Udara Nataru 2024 juga menjadi bagian dari pemetaan ancaman ini. Posko ini akan bertanggung jawab memantau pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo selama 19 hari operasional Nataru, dimulai pada 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Melalui pemantauan yang cermat, bandara berharap dapat menangani segala risiko yang muncul dengan cepat dan efisien.
Melalui langkah-langkah ini, Bandara Ahmad Yani berkomitmen untuk menjaga keselamatan penerbangan dan keamanan bandara, sekaligus memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh pengguna jasa di musim Nataru yang akan datang.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto