Polisi Baik: Bripka Wahid Inisiasi Khitan Gratis Puluhan Anak Yatim di Grobogan

GROBOGAN, iNEWSDEMAK.ID - Kepedulian terhadap sesama mendorong seorang anggota kepolisian di Grobogan, Bripka Wahid Baedlowi, untuk melakukan aksi sosial yang bermanfaat. Sejak tahun 2020, ia secara rutin menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai program khitan gratis serta memberikan santunan bagi anak yatim piatu dan warga kurang mampu di Desa Pengkol, Kecamatan Penawangan, Grobogan.  

"Setiap bulan saya menyisihkan gaji untuk membantu mereka yang ingin khitan tetapi tidak punya biaya," ungkap Bripka Wahid pada Kamis, 6 Februari 2025.  

Baca Juga

Kronologi Lengkap 2 Oknum Polisi Diduga Peras Pelajar Rp2,5 Juta di Semarang

Sebagai Bhabinkamtibmas Desa Pengkol, Bripka Wahid menginisiasi program ini dengan dukungan penuh dari keluarganya, terutama sang istri.  

"Alhamdulillah, meskipun menyisihkan gaji untuk program ini, kebutuhan keluarga saya tetap tercukupi," ujarnya.  

Setiap bulan, sekitar dua hingga lima anak menerima layanan khitan gratis melalui program ini. Tak hanya bagi warga Desa Pengkol, layanan ini juga terbuka bagi anak-anak dari desa sekitar yang mengalami keterbatasan ekonomi.  

Baca Juga

Polisi Terbaik! Aiptu Galuh Sudarmono Sisihkan Gaji untuk Warga Kurang Mampu

"Saya ingin anak-anak tidak takut untuk dikhitan. Karena itu, saya pilih tempat yang nyaman, bahkan mereka mendapatkan fasilitas antar jemput serta suvenir berupa sarung dan peci," jelas Bripka Wahid.  

Selain khitan gratis, Bripka Wahid juga rutin menyalurkan santunan kepada anak yatim piatu setiap dua pekan sekali, tepatnya setiap hari Jumat. Sekitar 20 hingga 30 anak menerima bantuan yang dikumpulkan dari gajinya sendiri, serta sumbangan dari para donatur yang ingin berbagi.  

"Kadang ada yang menitipkan donasi melalui saya, baik berupa uang maupun bingkisan. Saya selalu mengajak mereka yang ingin berbagi agar bisa memberi kebahagiaan bagi anak-anak ini," tuturnya.  

Baca Juga

Polisi Salatiga Korbankan Tabungan Haji untuk Mendirikan Sekolah Ngaji di Desa

Baginya, program ini adalah bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat yang membutuhkan. Ia berharap usahanya dapat memberikan manfaat dan menginspirasi banyak orang.  

"Saya pernah berada di titik terendah seperti yang mereka alami. Selama saya masih sehat dan diberi rezeki oleh Allah, saya ingin terus berbagi. Saya tahu gaji polisi tidak besar, tapi insya Allah, saya masih bisa mencukupi keluarga dan tetap berbagi dengan mereka," pungkasnya.

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto