Masjid Kontainer Achmad bin Adenan, Tarawih Khusyuk di Tengah Hawa Dingin

Setiap jeda antara salat Tarawih tidak diisi dengan bacaan doa atau selawat yang dilantunkan keras oleh jemaah. Imam langsung berdiri kembali dan mengawali rakaat berikutnya, diikuti seluruh jemaah dengan tertib. Rangkaian ibadah lalu ditutup dengan salat Witir tiga rakaat.
Bagi sebagian jemaah, pengalaman melaksanakan ibadah di masjid berbahan kontainer ini memberikan kesan yang unik sekaligus nyaman. Selain desainnya yang modern dan minimalis, keberadaan pendingin udara membuat suasana di dalam masjid tetap sejuk meskipun jumlah jemaah cukup banyak. Beberapa jemaah mengaku bahwa kesejukan di dalam masjid ini membantu mereka lebih fokus dalam beribadah tanpa terganggu oleh udara panas di luar.
Masjid Achmad bin Adenan sendiri mulai dikenal luas sebagai salah satu tempat ibadah dengan konsep inovatif di Semarang. Selain digunakan untuk salat berjamaah, masjid ini juga menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi warga sekitar.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto