get app
inews
Aa Text
Read Next : Waspada Warga Pesisir! Banjir Rob Diprediksi Landa Pantura pada 29 Maret

Rumah Apung, Inovasi Hunian Adaptif di Kawasan Banjir Rob Demak

Sabtu, 19 April 2025 | 16:27 WIB
header img
Rumah Apung, Inovasi Hunian Adaptif di Kawasan Banjir Rob Demak (Ist)

DEMAK, iNEWSDEMAK.ID – Pemerintah Kabupaten Demak mulai merealisasikan solusi konkret bagi masyarakat pesisir yang kerap terdampak banjir rob. Bertempat di Desa Timbulsloko dan Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, Bupati Demak Eisti’anah menyerahkan secara langsung bantuan rumah apung dan rumah amfibi kepada warga terdampak.

Didampingi Sekda Demak Ahmad Sugiharto serta Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Nanang Tasunar David Narutomo, Bupati menegaskan pentingnya penyediaan hunian adaptif untuk masyarakat pesisir.

“Bantuan rumah apung dan rumah amfibi ini dalam rangka memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan rumah adaptif bagi masyarakat di wilayah pesisir,” kata Eisti’anah.

Ia menjelaskan, pembangunan rumah apung merupakan bagian dari proyek percontohan kerja sama antara Dinperkim Kabupaten Demak, Unika Soegijapranata, dan Yayasan Sheep Indonesia.

Menurut Bupati, keberadaan rumah apung ini tidak hanya menjawab kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga menjadi solusi jangka panjang menghadapi risiko lingkungan, terutama banjir rob yang setiap tahun menghantui kawasan pesisir.

“Rumah apung adalah solusi yang tepat untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat terhadap banjir rob yang selama ini meresahkan mereka. Kami berharap semakin banyak warga yang dapat merasakan manfaat dari program ini,” ujarnya.

Rumah apung yang dibangun memiliki desain khusus agar mampu mengikuti perubahan ketinggian air laut. Sementara rumah amfibi didesain agar dapat mengapung bila rob datang, namun tetap stabil saat kondisi kering.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinperkim Nanang Tasunar David Narutomo menambahkan bahwa program rumah apung dan rumah amfibi menyasar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tinggal di wilayah pesisir.

“Program ini bertujuan untuk menyediakan hunian yang dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan, khususnya terkait banjir rob,” jelas Nanang.

Ia berharap rumah apung ini bisa menjadi jawaban atas persoalan yang selama ini mengganggu kehidupan masyarakat pesisir. Menurutnya, tak hanya sebagai tempat tinggal, rumah ini juga akan menjadi simbol keberlanjutan dan inovasi yang ramah lingkungan.

“Program ini dapat memberikan solusi jangka panjang bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah pesisir. Kami berharap pada tahun 2025, rumah apung ini dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap bencana dan meningkatkan kualitas hidup warga,” tegasnya.

Bantuan ini disambut antusias oleh warga. Mereka mengaku selama ini harus hidup dengan ketidakpastian karena rumah sering kebanjiran akibat rob. Dengan adanya rumah apung, mereka memiliki harapan baru untuk hidup lebih layak.

Selain aspek fungsional, rumah ini juga didesain dengan mempertimbangkan kenyamanan dan keamanan penghuni. Struktur bangunan menggunakan material tahan air dan ramah lingkungan, serta dilengkapi sistem drainase yang baik.

Kehadiran rumah apung dan rumah amfibi diharapkan menjadi model hunian masa depan bagi kawasan yang rawan bencana iklim. Pemerintah Kabupaten Demak pun berencana memperluas program ini ke desa-desa pesisir lainnya secara bertahap.

Kolaborasi antara pemerintah daerah, akademisi, dan lembaga sosial dianggap sebagai kunci keberhasilan program ini. Inisiatif ini pun diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang menghadapi permasalahan serupa.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Demak, sekaligus sebagai wujud keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat rentan di kawasan rawan bencana.

 

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut