get app
inews
Aa Read Next : Warga Kendal Cegat Bus Karyawan Pabrik, Blokade Jalan buntut Dagangan Sepi Pembeli

Halalbihalal PSK Menyambut Kerja Literasi di Kanal Digital

Selasa, 31 Mei 2022 | 09:46 WIB
header img
Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), Kendal dan bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Cholil Kaliwungu Kendal menyelenggarakan kegiatan dengan tajuk "PSK Halal; Maosa.id: Katalisasi Sastra dan Literasi di Era Digital." (Ist)

KENDAL - Ada cara lain dari Pelataran Sastra Kaliwungu (PSK), Kendal dalam menyelenggarakan halalbihalal. Senin (30/5/2022) komunitas sastra itu bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al Cholil Kaliwungu Kendal menyelenggarakan kegiatan dengan tajuk "PSK Halal; Maosa.id: Katalisasi Sastra dan Literasi di Era Digital."

Acara malam hari selepas isya di Desa Sarirejo, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal itu terselenggara juga dalam rangka memberikan apresiasi kepada Tiyo Ardianto, yang baru saja memperoleh Juara 2 Duta Bahasa Jawa Tengah 2022.

Tiyo mahasiswa asal Kudus yang kini menempuh studi di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada itu memberikan tawaran untuk komunitas literasi di Jawa Tengah dengan menghadirkan media Maosa.id. Tentu segala itu menjadi kerja yang tidak sederhana, apalagi jika benar-benar dilakukan oleh anak muda yang menyambut baik segala perkembangan dan percepatan zaman.

Dalam kerja kegilaan yang dilakukan tersebut, Tiyo telah menawarkan sinergitas kepada tidak sedikit komunitas sastra/literasi di Jawa Tengah. Maka pantas selanjutnya ia terpilih menjadi Duta Bahasa Jateng yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

"Ini awalnya saya lakukan untuk proses pemilihan Duta Bahasa. Akan tetapi selepas ini Maosa.id tetap akan dirawat," tegas Tiyo dalam kesempatan lain sebelum forum berlangsung.

Ali Romdhoni, seorang peneliti sejarah dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwasanya literasi adalah pengetahuan, dan pengetahuan muncul setelah bahasa. "Segala itu mengekspresikan pikiran kita.
Saya menangkap, apa yang sedang dipikirkan melalui bahasa. Bahasa kemudian memiliki jangkauan penyebaran yang kuat setelah muncul tulisan."

Bagi Ali, ada beberapa hal penting dalam menghadapi perkembangan zaman. Bagaimana kesiapannya, longgar pikiran dan hatinya. "Ada barang baru jangan menyepelekan, dan tentu jangan kalap. Siap dan waspada menghadapi fenomena yang muncul. Media sosial yang ada mempercepat segalanya. Siap beradaptasi atau putus asa."

Ditekankan oleh Ali, yang bisa dilakukan saat ini adalah menyikapi segala itu menjadi sebuah anugerah sembari terus membaca masa depan yang pasti kejutannya lebih gila lagi.

Pembicara lainnya, Ibnu Fikri, seorang pengamat budaya yang menyambut perbincangan dengan lebih sederhana. Ia berkisah mengenai pertemuannya dengan mertua temannya, dan ia ditanya mengenai beberapa hal beberapa persoalan yang belum tentu kepastiannya. Kemudian membawanya menyampaikan mengenai situs-situs kebudayaan yang baru-baru ini ditemukan di Kendal.

"Semua itu harus dikaji, diteliti, tidak langsung diputuskan," tegas Ibnu. Kemudian disampaikannya pula bahwa arus digitalisasi yang sedang berkembang begitu cepat saat ini perlu diikuti, akan tetapi dengan menggunakan referensi yang jelas untuk ditempuh.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Berita iNews Demak di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut