Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur, Sabai dalam testimoninya terhadap kegiatan Festival Sastra Lisan Tumet Leut yang telah dilaksanakan atas inisiasi Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah mengatakan bahwa revitalisasi sastra lisan yang dilakukan di wilayahnya memperoleh animo yang sangat bagus. Generasi muda memang harus dikenalkan kepada budayanya. “Mereka harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan-kegiatan dalam rangka pelindungan dan pelestarian bahasa daerah,“ sambung Sabai.
Pelindungan bahasa daerah yang dikemas dalam kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah sejatinya mencakupi delapan tahap kegiatan. Agenda setelah rakor ialah Training of Trainers (ToT) yang diikuti para guru utama, pembelajaran bagi guru/komunitas oleh guru utama, pembelajaran di kelas/komunitas, pemantauan, Festival Bahasa Ibu Tingkat Kabupaten/Kota, Festival Bahasa Ibu Tingkat Provinsi, dan publikasi. Materi yang diajarkan dan dikompetisikan ialah karungut (bahasa Dayak Ngaju dan Ot Danum), seloka (bahasa Melayu dialek Kotawaringin), dan tumet leut (bahasa Maanyan). Ada pula puisi, pantun, berpidato, dan mendongeng dalam semua bahasa. Sasaran utama kegiatan ini ialah siswa SD kelas IV—VI dan SMP kelas VII—IX.
Editor : Setia Naka Andrian
Artikel Terkait