get app
inews
Aa Text
Read Next : Screening Gratis, UNDIP Berikan Layanan Kesehatan bagi Warga Teluk Awur Jepara

Ada 4 Risiko Terlalu Lama Tidak Bercinta

Kamis, 23 Juni 2022 | 06:30 WIB
header img
Beberapa risiko terlalu lama tidak bercinta (Khusus Pasangan Suami Istri), yang diunggah oleh dr. Seso Sulijaya Suyono, Sp.And. melalui instagramnya @sesosulija. Foto/Ilustrasi/Instagram @sesosulijaya.

MAGELANG – Berikut ini informasi mengenai risiko terlalu lama tidak bercinta (Khusus Pasangan Suami Istri), yang diunggah oleh dr. Seso Sulijaya Suyono, Sp.And. melalui media sosialnya (Instagram) @sesosulijaya, pada Rabu (22/6/2022). Dokter Seso, seorang dokter andrologi yang berpraktik di RSIA Gladiool Magelang dan RSKIA Sadewa Yogyakarta.

Selain berkaitan dengan peforma bercinta Anda yang bakal menurun, hal ini berkaitan pula dengan kesehatan. Salah satunya adalah imun yang menurun.

Beberapa risiko tersebut di antaranya sebagai berikut.

1. Risiko kanker prostat meningkat
Apabila Anda tidak bercinta atau bahkan tidak masturbasi sama sekali, penelitian mengatakan bahwa itu tidak sehat sebab dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker prostat di kemudian hari.
Faktanya, beberapa penelitian telah memberi kesimpulan bahwa frekuensi ejakulasi tinggi sekitar 4 kali dalam seminggu berkaitan dengan risiko kanker prostat yang lebih rendah.
Jadi, kendati tidak melakukan hubungan seksual, Anda disarankan untuk masturbasi.

2. Tekanan darah bisa melonjak
Melakukan hubungan seks yang menyenangkan dapat membuat semua hal terasa lebih mudah.
Sains membuktikan bahwa hal itu memang bukanlah kebetulan atau sugesti semata.

3. Lebih stres
Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah dan terdapat penjelasan mengapa orang yang tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama akan merasa lebih stres.
Ahli saraf Dr. Debra W. Soh mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Men's Health, "Selama orgasme, endorfin dilepaskan yang dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda."

4. Sistem kekebalan melemah
Orgasme sangat bermanfaat bagi sistem kekebalan Anda, seperti yang diungkapkan oleh psikolog Carl Charnetski dan Francis Brennan Jr.
Keduanya melakukan penelitian di mana mereka meminta pasien yang berhubungan seks sekali atau dua kali seminggu untuk memberikan sampel air liur.
Sampel-sampel yang dikumpulkan kemudian ditemukan mengandung konsentrasi imunoglobulin A antibodi penghilang flu biasa yang sangat tinggi.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut