get app
inews
Aa Read Next : Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi Bertemu Presiden Jokowi, Usul Tunjangan Profesi Guru Tak Dihapus

Guru di SMA dan Perguruan Tinggi Ini Hanya Sekolah Sampai Kelas 3 SD

Minggu, 26 Juni 2022 | 09:51 WIB
header img
Syuman Saeha, pria kelahiran Campalagian Polewali Mandar Sulawesi Barat, 17 Agustus 1975 yang hanya sekolah hingga kelas 3 SD ini aktif menjadi pengajar penulisan kreatif dan teater di beberapa SMA dan Perguruan Tinggi di Sulawesi Barat (Ist).

POLEWALI MANDARTidak hanya menulis puisi semata, pria kelahiran Campalagian Polewali Mandar Sulawesi Barat, 17 Agustus 1975 ini pun aktif menggarap dunia pertunjukan khususnya teater. Ya, ia bernama Syuman Saeha. Anak keempat dari enam bersaudara (pasangan Saeha dengan Pasa) ini sekolahnya hanya sampai kelas III Sekolah Dasar (SD). Pernah bekerja sebagai petani, nelayan buruh bangun atau tukang batu. Bapak tiga orang putra (Pangrita Palogai, Rio Lelewali, Maji’ Sipagau’) ini menetap di Galeso Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Sulawesi Barat.

Syuman mengaku mulai menulis puisi sejak 1990, kemudian mulai menulis cerpen sejak 1996, kemudian beranjak menulis naskah lakon (drama) sejak1998, dan selanjutnya bergelut pula dalam penulisan cerita rakyat sejak 2016.

“Untuk menjaga proses kreatif, tidak ada jalan lain selain terus berlatih dan tak henti membaca dan belajar,” ungkap Syuman.

Syuman mengaku, pada awal 2000-an ia menggemari Cak Nun (Emha Ainun Madjib) dan Husni Djamaluddin. Sebelum itu saya banyak membaca karya Kalil Gibran dan sedikit mencermati karya Muhammad Ikbal. Baginya, dalam menulis puisi, empat tokoh tersebut tidak mempengaruhi proses kreatifnya, kecuali dalam menulis cerita pendek, yakni, Kalil Gibran dan Cak Nun.

Ia saat ini masih terus menggeluti proses kretif yang sama, yakni menekuni kerja teater dan kepenulisan. Ia pun tercatat sebagai guru luar biasa, Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) pada bidang seni teater di SMK Paku pada 2017 dan di SMA Negeri 1 Campalagian pada 2018.

“Saya diundang sebagai guru luar biasa pada pelajaran menulis puisi (ekstrakurikuler) di SMA Negeri 1 Campalagianpada 2019. Dan sebagai dosen luar biasa di IAI DDI Polewali Mandar, untuk mengajar semester ganjil (1, 3 dan 5) pada mata kuliah ekstrakurikuler (teater) tahun 2018-2019,” ungkap Syuman.

Beberapa karya Syuman yang telah dibukukan, di antaranya Interogasi (Kumpulan (Bersama) Cerpen, Oase Pustaka Surakarta, 2015), Requiem Terakhir Kumpulan (Bersama) Puisi Terbaik, Oase Pustaka Surakarta, 2016), terlibat sebagai Tim Penyusun Kumpulan Cerita Rakyat, Selawesi Barat (Interlude Yogyakarta, 2016), Mozaik (kumpulan (bersama) puisi, Pelataran Sastra Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah 2019), Nyanyian Hati, (kumpulan (bersama) puisi, Siger Piblisher Lampung, 2019), terlibat sebagai Tim Penyusun Kumpulan Cerita Rakyat, Mandar, (Assyahra, 2019), Berbisik Pada Dunia (Yayasan Hari Puisi, Jakarta, 2020), Tanah Air Puisi, (Yayasan Hari Puisi Jakarta, 2020), Penyusun dan Penulis Cerita Rakyat Cerita Dari Bumi Tipalayo, (Mammesa, 2020), Jejak Puisi Digital (Yayasan Hari Puisi Jakarta November, 2021). Sedangkan buku tunggalnya, di antaranya antologi puisi Bayi Langit (Interlude Yogyakarta, 2016),Lempengan Luka (Mammesa, 2020), dan Bayang Bayang Mandar (Gerbang Visual, 2021).

“Sebenarnya, hal menarik mengajar sastra/kesenian baik di kampus (perguruan tinggi) atau pun sekolah tiada lain karena dapat kesempatan berbagi pengetahuan. Dan hal lainnya lagi, jauh lebih menggairahkan di kampus dari pada di sekolah. Penyebabnya hanya satu, cewek di kampus lebih menawan dibandingkan cewek yang masih duduk di bangku sekolah. hahahahaa,” ungkap campur guraunya.

Baginya, ia bersukur karena baik saat berproses di tingkat sekolah maupun di perguruan tinggi selalu ada lomba untuk memacu proses kreatif mereka. Syuman juga selalu berharap jika kemudian ada di antara mereka yang bersedia menekuni proses kretif tersebut.

“Sepertinya hal terbaik yang harus dilakukan adalah, proses kreatif (sastra/kesenian) harus betul-betul mewujud di sekolah dan juga kampus. Tentu saja tak kalah peting keterlibatan pemerintah setempat secara sungguh-sungguh,” pungkasnya.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut