"Kami berbicara tentang 22 mayat sekarang," kata Manana, menambahkan bahwa tes toksikologi adalah bagian dari pemeriksaan.
Menurut seorang remaja lokal, kedai itu menjual minuman beralkohol kepada anak-anak di bawah umur dan telah ada desakan warga untuk segera ditutup.
Presiden Cyril Ramaphosa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban, mengatakan bahwa dia khawatir akan kondisi dimana anak-anak muda, kemungkinan di bawah usia 18 tahun, diizinkan untuk berkumpul di kedai minuman.
BACA JUGA :
23 Orang Terluka Akibat Ledakan Gas di Taijin, China
Ramaphosa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hukum harus mengambil jalannya setelah penyelidikan selesai.
"Panggilan itu ditujukan kepada orang tua untuk memastikan bahwa anak-anak mereka dirawat dengan baik, seruan itu ditujukan kepada masyarakat untuk mengatakan bahwa kami tidak dapat membiarkan anak-anak kami mati," kata Bheki Cele, menteri kepolisian nasional dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi.
Editor : Pipit Widodo