DEMAK – Dagelan D’Cangik kini lagi hits karena kerap mengisi panggung-panggung pertunjukan. Grup lawak asal Demak itu memiliki ciri khas tampil membawakan kesenian daerah dengan banyolan-banyolan segar yang menghibur.
Grup beranggotakan tiga orang yang terdiri Supriyadi dengan nama panggung Jefri, Dedi Puji Lesmono dengan nama panggung Nesta, dan Ika Febriani Laksaningtyas (Ika). Usianya masih belum genap setahun karena lahir awal 2022.
“Latar belakang kami sendiri berbeda-beda, Jefri seorang MUA, desainer, dan instruktur senam. Nesta dari latar belakang seorang MC, model, dan freelance. Sementara saya seorang penari, pelatih, usaha kecil-kecilan,” jelas Ika.
Cangik dalam pewayangan digambarkan seorang wanita tua yang masih lincah suka menari, selalu gembira jika bepergian selalu membawa sisir dan cermin. Dari alasan tersebut nama D’Cangik diambil, karena sosok tersebut sangat lucu dan sangat menghibur.
“Awal mulanya mereka (Jefri dan Nesta) kepingin bisa nari tradisional jawa, kemudian meminta saya untuk melatih tari, dari situlah mulai ada tawaran nyucuk lampah. kemudian kami bentuklah grup ini, dari situ banyak tawaran untuk ndagel dan pertunjukan tari di berbagai even, dari Demak hingga luar kota seperti Cilacap dan Grobogan,” kata Ika.
“Saya yang menggagas agar grup ini harus memiliki identitas, nama logo, dan lain-lain. Akhirnya kita menyepakati dengan nama D’Cangik,” lanjutnya.
Mereka kini sering pentas dengan seni tari, dagelan, dan cucuk lampah pada hajatan pernikahan. Tiga remaja yang memiliki talenta seni ini bertekad untuk terus menguri-nguri budaya Jawa melalui panggung hiburan.
“Untuk beberapa even misal kalau dibutuhkan lebih dari 3 orang. Biasanya kita mengajak partner-nya D’Cangik,” tambahnya.
Grup D'Cangik juga tercatat sebagai anggota Forum Kesenian Media Tradisional atau FK METRA di bawah naungan Dinas Komunikasi dan Informatika Demak. Sebagai mitra kerja dalam menjalankan misi diseminasi informasi yang merupakan bagian tupoksi dari Dinas Kominfo Demak.
Editor : Enih Nurhaeni