DEMAK, iNewsDemak.id – Selain padi, komoditas yang patut dipertimbangkan asal Kabupaten Demak adalah tembakau. Ibu Bupati Demak bahkan rela mencium tembakau, untuk lebih memahami menyampaikan karakter dan kelebihannya.
Di Kabupaten Demak tembakau bersifat spesifik lokalita artinya bisa dikembangkan dengan teknologi yang sesuai dengan potensi agroekosistem wilayah. Tanaman ini hanya dapat tumbuh dan berkembang baik di tiga wilayah meliputi Kecamatan Mranggen, Karangawen, dan Guntur.
Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan, masalah yang sering dihadapi oleh petani tembakau adalah fluktuasi harga jual dan posisi tawar petani yang rendah. Di samping itu, kondisi cuaca atau iklim yang kurang mendukung sangat berpengaruh terhadap kualitas dan produksi tembakau.
“Tahun lalu, petani tembakau di Kabupaten Demak dihadapkan pada kendala perubahan cuaca atau iklim yang luar biasa,” kata Eisti saat mengujungi Farm Field Day (FFD) dan Panen Tembakau yang dilaksanakan di lahan Kelompok Tani Sido Mulyo Desa Brambang Kecamatan Karangawen, Rabu (13/09/23).
“Menjadikan luas tanam dan produksi tembakau tahun kemarin sangat menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun alhamdulillah, pada tahun ini, luas tanam tembakau kembali meningkat,” imbuhnya.
Dari data yang terima, luas tanam tembakau di Kabupaten Demak mencapai lebih dari 2.500 hektare, meliputi Karangawen 1977 hektare, Mranggen 215 hektare, dan Guntur 375 hektare. Harga jual pun relatif tinggi.
“Alhamdulilah harganya ini menurut info tertinggi sekali, 65.000 per kg untuk tembakau kering. Dan tentunya ini ada kemungkinan untuk naik lagi, ini merupakan keberkahan untuk petani tembakau di tengah kondisi El Nino,”jelasnya.
Kepala Dinpertan Pangan Demak, Agus Herawan, menambakan, pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas bahan baku dan pengembangan model usaha tani tembakau. Di antaranya penyerahan bantuan yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) APBD Kabupaten Demak Tahun 2023.
Bantuan yang diserahkan antara lain paket bantuan alat penjemur tembakau, sarana angkut produksi roda tiga, pompa air, APPO, cultivator, bibit tembakau, pupuk, dan pestisida.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto