SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID - OJK Provinsi Jawa Tengah terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan dan perlindungan konsumen. Hingga November 2024, OJK menerima 1.079 pengaduan melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK), dengan sektor perbankan menjadi penyumbang terbanyak (617 pengaduan).
Untuk menurunkan jumlah pengaduan, OJK Jawa Tengah telah melaksanakan 172 kegiatan edukasi keuangan dengan total peserta mencapai 56.881 orang. Kegiatan ini mencakup pelajar, pelaku UMKM, dan masyarakat umum.
Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah, Sumarjono, menyatakan bahwa edukasi keuangan merupakan kunci untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan. "Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi keuangan di Jawa Tengah," ujarnya.
Selain edukasi, OJK juga aktif menyelenggarakan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan sinergi antar-pemangku kepentingan. Salah satunya adalah Workshop SiTPAKD se-Jawa Tengah yang digelar pada 21 Januari 2025.
Workshop ini dihadiri oleh penggerak Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah, serta perwakilan dari KOJK Solo, Tegal, dan Purwokerto. Tujuannya adalah mendorong peningkatan akses keuangan dan kolaborasi antar-OPD.
OJK juga terus mendorong pengembangan ekonomi keuangan daerah melalui program-program inovatif. Hingga November 2024, sektor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Jawa Tengah mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 5,06% yoy menjadi Rp470 miliar.
Dengan berbagai upaya ini, OJK Jawa Tengah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses keuangan dan perlindungan konsumen yang lebih baik. "Kami akan terus berinovasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini," pungkas Sumarjono.
Selain itu, OJK juga aktif menerima pengaduan dari masyarakat melalui Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK). Hingga November 2024, terdapat 1.079 pengaduan yang masuk, dengan sektor perbankan menjadi penyumbang terbanyak (617 pengaduan).
Dengan berbagai upaya ini, OJK Jawa Tengah berharap dapat terus mempertahankan kinerja positif sektor keuangan non-bank dan pasar modal, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto