Tren Positif: Bandara Ahmad Yani Layani 287.509 Penumpang Januari-Februari 2025

SEMARANG, iNEWSDEMAK.ID - Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat 287.509 pergerakan penumpang pada Januari dan Februari 2025. Angka ini meningkat 20% dibandingkan periode yang sama pada 2024.
“Pada awal tahun 2025, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang mencatat sebanyak 287.509 pergerakan penumpang,” ungkap General Manager PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwawidada.
Fajar menjelaskan, “Jumlah ini meningkat sebesar 20% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang lalu yang hanya mencapai 240.395 penumpang.”
Selain peningkatan jumlah penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami kenaikan. “Jumlah pergerakan pesawat meningkat sebesar 12%, yakni dengan jumlah pergerakan sebanyak 2.258 pesawat (Take Off/Landing) meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang hanya sebanyak 2.023 pergerakan pesawat,” ujar Fajar.
Angkutan kargo udara juga menunjukkan tren positif. “Jumlah angkutan kargo udara melonjak, mengalami kenaikan sebesar 39% dengan total kargo seberat 2.897.561 Kg, yang pada periode tahun 2024 hanya sebesar 2.081.400 Kg,” tambah Fajar.
Peningkatan ini menunjukkan pemulihan kinerja bandara pasca-pandemi. “Ini adalah bukti bahwa Bandara Ahmad Yani terus membaik dan siap melayani lebih banyak penumpang,” ujar Fajar.
Bandara Ahmad Yani juga terus meningkatkan layanannya. “Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang dan maskapai penerbangan,” tegas Fajar.
Selain peningkatan kinerja, Bandara Ahmad Yani juga telah meraih beberapa penghargaan. Di antaranya adalah menerima penghargaan seperti Best Airport of 2 to 5 Million Passengers in Asia-pacific dari Airport Service Quality Awards (ASQ) Tahun 2023.
Dengan tren positif ini, Bandara Ahmad Yani berharap dapat terus meningkatkan kinerjanya dan memberikan kontribusi lebih besar bagi sektor transportasi udara di Indonesia.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto