Tolak Gencatan Senjata, Zelensky Ancam Pemimpin Dunia yang Hadiri Peringatan Victory Day di Rusia

MOSKOW, iNEWSDEMAK.ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak proposal gencatan senjata 3 hari yang ditawarkan Presiden Rusia Vladimir Putin. Gencatan itu berlangsung pada 8 hingga 10 Mei, bertepatan dengan peringatan Victory Day atau Hari Kemenangan.
Rusia mengundang banyak pemimpin dunia untuk menghadiri peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutu atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II pada 9 Mei mendatang. Upacara dan parade yang dipimpin langsung oleh Putin itu akan digelar di Lapangan Merah, Moskow.
"(Ukraina tidak akan) Bermain-main untuk menciptakan suasana menyenangkan agar Putin bisa keluar dari isolasi pada 9 Mei," kata Zelensky, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (3/5/2025).
Dia juga memperingatkan, tidak bisa menjamin keselamatan para pemimpin dunia serta pejabat asing lainnya yang akan menghadiri parade di Moskow.
Pernyataan Zelensky itu langsung mendapat komentar keras dari Rusia.
Senator Rusia untuk urusan luar negeri Grigory Karasin mengatakan, Zelensky telah berubah menjadi teroris dan pemeras internasional dengan penolakan tersebut.
"Tindakan hooligan yang biasa dilakukan oleh seorang penindas kecil yang telah berubah menjadi pemeras dan teroris. Dia tidak paham hal ini, atau menyadarinya yang bisa berjuang pada kelangsungan hidupnya," kata Karasin, seraya menyebut Zelensky sebagai pendukung neo-Nazi.
Dia menegaskan acara parade di Moskow tetap akan berlangsung dalam kondisi apa pun.
Dalam kesempatan terpisah, Wakil Ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia yang juga mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengancam Ukraina. Jika Ukraina melakukan provokasi saat peringatan Victory Day, tidak ada yang menjamin Ukraina bisa menatap hari esok.
"Baj***an itu paham bahwa jika terjadi provokasi nyata saat Victory Day, tidak ada yang menjamin bahwa 10 Mei akan hadir di Kiev," kata Medvedev, dalam pernyataan di Telegram.
Editor : Arto Ary