Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Sabun Cuci Tangan di SMK N 1 Pekalongan

PEKALONGAN - SMK Yayasan Pharmasi Semarang selalu terbuka untuk siapa saja, baik dalam bidang pendidikan maupun nonpendidikan. Salah satu dilakukan terkait keterbukaan tersebut adalah dalam hal kegiatan pelatihan pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan cair yang dilakukan dilakukan beberapa waktu lalu di SMK Negeri 1 Pekalongan, pada Senin (6/62022).

Kegiatan yang diikuti oleh peserta didik kelas X kompetensi keahlian Perhotelan dengan jumlah peserta 70 siswa tersebut berlangsung di aula SMK N 1 Pekalongan.

Baca Juga

Mudahnya Menulis Berita: Jurnalis iNews Berbagi Tips di STIE AMA Salatiga

Kegiatan yang diberikan oleh Rahayu Wahananingtyas, S.Pd., M.Pd. dan Achmad Syah Ronie, S.T., M.Pd. bertujuan untuk meningkatkan kompetensi siswa perhotelan dalam bidang higiene atau sanitasi dengan memberikan bekal tambahan untuk bisa membuat hand sanitizer dan sabun cuci tangan cair.

Menurut Rahayu, kegiatan tersebut diikuti oleh peserta dengan antusias dan semangat walau hanya dengan peralatan sederhana. “Peralatan sederhana yang kami gunakan adalah peralatan yang tentunya bisa dijumpai sehari-hari seperti baskom, ember, pengaduk kayu, gelas takar plastik dan bahan-bahan yang mudah didapat,” ujar Rahayu.

Pihaknya berpendapat, bahwasanya tentu siswa-siswi bisa berwirausaha dengan mengembangkan apa yang sudah diperoleh dengan memproduksi pada skala yang lebih besar kemudian memasarkan produk hand sanitizer dan sabun cuci tangan cair.

Baca Juga

Melihat Perwira Polisi Latih 60 Satpam di Demak

“Setelah kegiatan ini terselenggara, kemudian banyak respon positif dari peserta yang ingin mengembangkan apa yang sudah mereka dapatkan saat pelatihan. Dengan tambahan tips dalam bagian-bagian yang penting pada label, diharapkan bisa membuat produk menjadi lebih menarik,” ungkap Rahayu.

Sehingga kemudian kegiatan tersebut berdampak sangat baik bagi para peserta, dalam hal peserta bahwa pembuatan hand sanitizer dan sabun cuci tangan sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Editor : Setia Naka Andrian