Sementara Direktur Beasiswa, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Dwi Larso yang juga turut hadir malam itu, mengungkapkan tantangan yang dihadapi pada bidang peternakan yaitu bagaimana cara menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang menyerang hewan ternak di beberapa wilayah di Indonesia. Kondisi tersebut tidak hanya berimbas pada sektor perekonomian tetapi juga berdampak pada ekosistem dunia peternakan Indonesia.
Dwi menambahkan, jika wabah ini menjadi bukti pentingnya peran ahli ilmu peternakan (animal scientist) bagi kehidupan hewan dan manusia yang juga berdampak pada perekonomian dan masyarakat. “Perlu perhatian dan regulasi yang lebih agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak lagi menyerang Indonesia,” ujar Dwi.
Secara khusus, dua mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studi master dan doktoral di dua universitas di Amerika Serikat diundang untuk membagikan pengalaman riset mereka. Agung Irawan, mahasiswa program doktor bidang Ilmu Peternakan (Animal Science) di Oregon State University memaparkan risetnya tentang penggunaan limbah industrial hemp dari hasil ekstraksi cannabidiol (CBD).
Agung mengatakan bahwa risetnya bertujuan sebagai asesmen menyeluruh yang meneliti aspek keamanan limbah hemp tersebut bagi ternak itu sendiri hingga untuk dikonsumsi manusia baik susu ataupun dagingnya. Hal itu mengingat profil nutrisi yang sangat baik yang dimiliki limbah tersebut namun tidak memiliki nilai ekonomi untuk saat ini.
Editor : Setia Naka Andrian