DEMAK – Angkutan wisata religi di Demak Jawa Tengah, ditata ulang untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Terlebih, selama ini mereka dinilai kurang berhtai-hati ketika berada di jalanan.
Sekira 500 angkutan wisata yang tergabung dalam asosiasi angkutan wisata meliputi ojek, dokar, dan becak di Tembiring dan Masjid Agung dikumpulkan di Gedung Kesenian. Kegiatan ini untuk pengembangan wisata religi, baik di Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga Kadilangu.
Penataan angkutan wisata dipandang mendesak sebagai upaya memberikan keamanan dan kenyamanan peziarah. Pemkab Demak menggandeng Polres Demak karena memiliki peran dominan melakukan penertiban di lapangan.
“Saya dukung penuh kebijakan Pemkab Demak menata angkutan wisata ini (Tembiring dan Masjid Agung), karena di lapangan perilakunya kadang kurang hati-hati. Jadi langkah ini tepat, selain untuk memberikan keamanan, sekaligus juga kenyamanan,” kata Kepala Polres Demak, AKBP Budhi Adi Buono.
Sebelumnya Bupati Demak, Eisti’anah, juga menyampaikan upaya pengembangan wisata religi di Demak. Dia mengharapkan semua komponen ikut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan implementasi program Sapta Pesona.
“Penataan angkutan wisata ini menjadi prioritas karena menjadi tulang punggung transportasi yang cukup vital,” kata Bupati Demak.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto