"Kali pertama saya tampil di hadapan orang banyak adalah waktu saya masih duduk di bangku SD. Saat itu saya didapuk menjadi MC upacara. Lalu selanjutnya saya naik pangkat dengan diberi kesempatan untuk membaca teks UUD 1945 saat upacara. Hingga akhirnya suaranya pun tidak sebatas pada tugas membaca saja, suatu ketika saya juga merasa sangat senang saat suara saya dibutuhkan untuk memperlantang (guraunya sambil tertawa) sebuah grup paduan suara. Ya, paduan suara yang kerap diminta untuk tampil saat upacara bendera berlangsung di sekolah saya," tutur Ivone.
Ivone pun ternyata juga tidak sebatas memiliki kesempatan untuk berproses pada segala yang berurusan dengan suara samata. Sebab saat SD, ia juga mendapat kesempatan untuk menekui senam dan menari. Saat itu, katanya saat SD ia selalu dipercaya untuk bergabung dalam tim untuk mewakili sekolah dalam berbagai ajang lomba senam dan tari.
"Rasa ingin tahu saya terhadap banyak hal, terutama mengenai segala hal yang berhubungan dengan proses kreatif, membuat saya ingin lepas dan berlarian di berbagai proses penempaan bakat dan kreativitas. Bahkan sejak SD itu, saya ternyata juga suka dengan musik. Namun entah juga, sukanya ini sampai mana. Suka beneran atau suka-sukaan (tertawa gurau lagi). Silakan boleh menebak dan mengira-ngira sendiri ya. Akhirnya dari kesukaan saya mendengarkan musik itu pun, menjadikan saya mulai mendengarkan berbagai genre musik dan mulai tertarik belajar artikulasi dari lagu-lagu berbahasa Inggris," ujar Ivone.
Saat Ivone mulai masuk SMP dan SMA pun kegemarannya masih sama, ia masih menjadi gemar menjadi MC, senam dan menari tarian modern. Hanya saja saat SMA, Ivone mulai mencoba hal baru. Yakni mulai merambah dunia teater dan broadcasting.
Editor : Setia Naka Andrian