SEMARANG - Selama pandemic Covid-19 menurut para ahli kasus speech delay pada anak balita meningkat secara signifikan. Salah satu penyebabnya adalah anak kurang berinterkasi dengan lingkungan sehingga tidak mendapatkan stimulus untuk berkomunikasi. Selain itu, di rumah si anak balita kerap bermain gawai tanpa didampingi oleh orang tua atau pengasuhnya sehingga anak kekurangan stimulus untuk berinterkasi. Dampaknya keterampilan berbahasanya tidak berkembang yang akhirnya menjadikan speech delay.
Melihat kondisi tersebut, baru-baru ini Tim PKM PBSI, FKIP, UNISSULA mengadakan sosialisasi pencegahan speech delay pada anak balita dengan metode terapi wicara kepada ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah Desa Panusupan, Kec. Rembang, Kab. Purbalingga. Ibu-ibu kelompok pengajian tersebut belum memahami apa itu speech delay, apa penyebabnya, dan bagaimana cara mencegahnya.
Sosialisasi tersebut dimaksudkan agar ibu-ibu kelompok pengajian Aisyiyah memiliki pengetahuan dan kesadaran tentang speech delay. Salah satu penyebab speech delay pada anak balita adalah penggunaan gawai yang terlalu lama dan tanpa pendampingan.
Editor : Setia Naka Andrian