“Kami menyelenggarakan Sering (Seminar Daring) dan Paring (Panggung Daring) sudah berlangsung sejak wabah virus corona datang. Seminar mengenai bahasa dan sastra serta panggung daring yang menyuguhkan berbagai jenis pementasan rutin dilaksanakan. Bahkan tidak saja menghadirkan para mahasiswa untuk terlibat dalam seminar dan panggung kreativitas itu saja, namun juga dilibatkan akademisi dan praktisi dari luar untuk turut serta terlibat dan berkolaborasi,” ungkap Harjito, penulis buku sehimpun esai Memandang Perempuan Jawa.
Menurut Harjito, penyelenggaraan Sering dan Paring itu pun akan tetap dilaksanakan secara daring, meski nanti pandemi covid telah benar-benar berakhir. “Akan tetapi memang selepas corona telah hampir sepenuhnya hilang pun, dan nanti ketika benar-benar hilang pun kami akan tetap menyelenggarakannya secara daring. Selain memang bagi kami, penyelenggaraan secara daring itu tidak akan menyita banyak waktu, begitupun ruangnya serta keikutsertaan pesertanya tidak terbatas. Hanya mungkin suatu ketika pun akan terselenggara secara luring luring, sesekali untuk membangun suasana baru dan upaya bersilaturahmi bagi sesama akademisi dan praktisi bahasa-sastra,” ungkap Harjito.
Editor : Setia Naka Andrian