Logo Network
Network

Guru dan Mahasiswa Gerakkan Klub Literasi Sekolah di Indonesia dan Luar Negeri

Pipit Widodo
.
Selasa, 19 Juli 2022 | 06:00 WIB
Guru dan Mahasiswa Gerakkan Klub Literasi Sekolah di Indonesia dan Luar Negeri
Klub Literasi Sekolah merupakan aktivititas literasi berbasis proyek dan peminatan (cerita pendek, puisi, orasi, debat, jurnalistik, dan bercerita). Foto/Dok/Kemendikbudristek.

JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), diwakili oleh Direktur Guru Pendidikan Dasar (Direktur Dikdas), Kemendikbudristek, Rachmadi Widdiharto membuka program Klub Literasi Sekolah (KLS) secara daring pada Rabu (13/7/2022) bertepatan dengan momentum 13 tahun SEAQIL.

KLS merupakan aktivititas literasi berbasis proyek dan peminatan (cerita pendek, puisi, orasi, debat, jurnalistik, dan bercerita). KLS juga mendorong peningkatan kecakapan berliterasi baca-tulis dan tutur, serta kecakapan abad Ke-21 (kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif) untuk siswa jenjang SMA/SMK/SMP/sederajat. KLS 2022 dilaksanakan pada bulan Juli—Oktober 2022 dan melibatkan 227 mahasiswa dan lulusan untuk mendampingi KLS di 212 sekolah di Indonesia dan 6 Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN).

Direktur Rachmadi Widdiharto menyampaikan selamat dan apresiasi atas perjalanan 13 tahun SEAQIL melayani guru dan tenaga kependidikan di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. “Kemendikbudristek mengapresiasi SEAMEO QITEP in Language (SEAQIL) yang telah menyelenggarakan Klub Literasi Sekolah (KLS) sejak tahun 2021. Program KLS sejalan dengan program Kemendikbudristek, yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM), Gerakan Literasi Nasional, dan Asesmen Nasional dalam bidang literasi. Dalam kaitannya dengan program MBKM, KLS menjadi salah satu wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan selama tiga bulan di luar kampus sebagai pendamping klub literasi di sekolah,” kata Rachmadi.
Rachmadi mengungkapkan bahwa KLS menjadi bagian strategis dari upaya pemajuan literasi membaca siswa di Indonesia yang berorientasi pada kemampuan abad ke-21 (berpikir kritis, kolaboratif, komunikatif, dan kreatif). “KLS juga menjadi upaya yang patut kita apresiasi sebagai sebuah program yang melibatkan sinergi dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam pemajuan literasi di Indonesia, yang meliputi perguruan tinggi, dinas pendidikan, sekolah (baik di Indonesia maupun SILN), komunitas literasi, dan lembaga terkait lain,” kata Rachmadi.

Follow Berita iNews Demak di Google News

Halaman : 1 2 3 4
Bagikan Artikel Ini