“Dan hasilnya juga turun signifikan, di tahun 2019 itu sekitar 6,8 persen, sekarang di 2022 di posisi 2,99 persen.” tambahnya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Kurniawan Arifendi menambahkan, tujuan aplikasi tersebut untuk memantau keberadaan ibu hamil. Selain itu mencegah tingginya kematian ibu dan bayi, serta mendeteksi dini adanya kasus stunting.
“Kekuatan dari satu inovasi penilaiannya adalah direplikasi, yang kemudian dikembangkan dan bisa memantau potensi-potensi kematian ibu melahirkan dan bayi dan juga kasus stunting. Karena seperti yang kita ketahui stunting ini harus di tangani bersama,” kata Kurniawan
"Tentunya saya sangat apresiasi dengan adanya aplikasi ini, CME sangat luar biasa. Semoga dengan adanya aplikasi CME ini Demak mampu menjadi Demak bermartabat, maju dan sejahtera,” terang Kurniawan.
Sekadar diketahui, aplikasi CME juga dijadikan Inovasi Quick Wins SMART CITY Kabupaten Demak dalam Program 100 Kabupaten/Kota Pintar se-Indonesia Tahun 2019, kemudian Inovasi ini dinilai sebagai Juara I FKTP Berprestasi Tingkat Jawa Tengah dan Nakes Teladan Tingkat Nasional Tahun 2019. Serta CME masuk pada kompetisi TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Puskesmas Bonang II pada 2020.
Editor : Taufik Budi Nurcahyanto