Selain itu, cuaca hujan yang terjadi memang membuat siswa harus tergesa-gesa untuk menyelesaikan ujiannya hingga tidak bisa maksimal.
"Nggak bisa konsentrasi, kena sinar matahari dan silau. Penginnya kelas bisa diperbaiki semua seperti biasanya," ungkap Doni.
Kepala SDN Dua Penawangan, Budiono mengungkapkan bahwa pihak sekolah telah mengajukan bantuan rehab sekolah, namun belum ada respons dari pemerintah pusat.
"Gedung yang tiga itu rusak, jadi tidak bisa ditempati, nanti bisa ambrol dan menibani anak-anak. Jadi (belajar) di teras sampai ada rehab," jelas Budiono.
"Sudah berkali-kali diajukan (rehab) tapi saya baru mendengar tahun 2022 ini tidak terjatah lagi,"
Bahkan pada tahun ini, SDN 2 Penawangan belum masuk data. Budiono hanya bisa pasrah dan agar pelaksanaan Ujian Sekolah bisa berjalan, pihaknya menerapkan shift.
Upaya untuk mencari lokasi belajar di rumah-rumah warga pun terkendala dengan jarak antara sekolah dan kampung yang cukup jauh.
Untuk pelaksanaan Ujian Sekolah, pihak sekolah menggelar di dua tempat yaitu di teras agar gedung sekolah mereka segera diperbaiki dan siswa bisa kembali belajar dengan tenang dan nyaman.
Editor : Setia Naka Andrian