Saat Menparekraf tiba di desa, ia disambut oleh Tarian Mogaele, yang biasa dilakukan untuk menyambut tamu kehormatan.
Jika berbicara mengenai Nias tentunya yang langsung terbayang adalah tradisi lompat batu atau yang disebut fahombo. Tradisi ini menjadi suguhan atraksi wisata yang menarik bagi wisatawan. Tradisi lompat batu biasanya dilakukan para pemuda dengan cara melompati tumpukan batu setinggi kurang lebih dua meter. Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa mereka pantas dianggap dewasa dan memberikan sebuah kebanggaan tersendiri bagi keluarga mereka.
Kendati demikian, tidak semua anak laki-laki sanggup melakukan tradisi ini, karena walaupun mereka dilatih sejak dini, masyarakat Nias percaya ada keterlibatan magis dari roh leluhur yang membuat mereka berhasil melompati batu dengan sempurna.
Editor : Setia Naka Andrian