Kisah Sunan Ngudung, Panglima Perang Demak yang Gugur Melawan Majapahit

Sunan Ngudung adalah salah satu panglima Kesultanan Demak yang mempunyai peran penting dalam peperangan melawan Majapahit.

Pada saat kejayaan Kerajaan Majapahit  mulai surut, terjadi konfrontasi dengan Kesultanan Demak yang berujung pada peperangan.

Baca Juga

Peduli Korban Banjir, Pertamina Kirim Bantuan Bright Gas ke Dapur Umum

Pertempuran hebat terjadi antara pasukan Majapahit dengan pasukan Kesultanan Demak yang dipimpin oleh Sunan Ngudung Imam Masjid Agung Demak.

BACA JUGA :

Kisah Mualaf Cantik Amira, Gadis Keturunan China yang Takjub dengan Ajaran Islam

Baca Juga

Respons Cepat Baitulmaal Muamalat Salurkan Bantuan untuk Banjir di Demak

Peperangan Kesultanan Demak, melawan Majapahit ini, termuat dalam Babad Kerajaan Banten. Di mana, dalam babad tersebut dituliskan, konfrontasi antara Demak dengan Majapahit terjadi beberapa tahun.

Imam Masjid Demak, Sunan Ngudung, berperang melawan Majapahit yang disebut berafiliasi dengan pasukan dari Klungkung, Pengging dan Terung.

Pertempuran hebat antara Kesultanan Demak menghadapi Majapahit ini, juga direkonstruksi dalam bentuk kesenian tari jaranan.

Baca Juga

Pasukan Brimob Racik Bumbu Dapur, Siapkan Makanan bagi Korban Banjir

BACA JUGA :

Lukisan Santri Meruwat Krisis di Bumi

Sunan Ngudung, yang memiliki nama asli Raden Utsman Haji tersebut, dikenal menjadi panglima perang yang sangat handal di zamannya.

Baca Juga

Korban Banjir Bertahan di Rumah, Polisi Kerahkan Patroli Perahu Karet

Sunan Ngudung tak hanya handal sebagai panglima perang, namun dia juga memiliki jejak sejarah sebagai penyebar ajaran Islam di wilayah Tuban, tepatnya di wilayah Desa Wadung, Kecamatan Soko.

Editor : Pipit Widodo