DEMAK - Sebuah lembaga pendidikan agama bernama Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Hidayatul Qur'an di Dukuh Lengkong Desa Donorejo Kabupaten Demak tengah mengembangkan sistem pendidikan berbasis agama dengan upaya penuh untuk meneladani cara mendidik anak ala Rasulullah SAW.
Saat ini santri yang menimba ilmu di Ponpes Hidayatul Qur’an baru puluhan anak dengan rentang usia antara 7-14 tahun. Semuanya adalah santri putri yang dititipkan dari berbagai daerah di Indonesia dengan harapan setelah lulus dari ponpes tersebut mereka bisa menjadi penghafal Al-Qur'an yang berkualitas, berakhlaqul karimah, ilmiyah dan amaliyah.
Pengajar Ponpes Hidayatul Qur’an bernama Listi mengatakan bahwa santri dalam lembaganya tidak diforsir untuk hanya menjadi penghafal Al Quran tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mereka tetap menerima pengasuhan layaknya di rumah sehingga semua aspek perkembangan kanak-kanak mereka tetap terlayani.
BACA JUGA :
Lukisan Santri Meruwat Krisis di Bumi
“Kami melimpahi kasih sayang kepada mereka layaknya sebagai ibu kepada anak kandung. Jika keliru ya kami tegur pelan-pelan. Insyaallah tidak ada kekerasan sama sekali di sini. Para santri dan pengasuh akrab,”ungkap Listi, Minggu (5/6/2022)
Para santri juga menerima haknya untuk istirahat secara penuh dan menerima asupan nutrisi yang bergizi seimbang. Ponpes mewajibkan santri tidur siang selama satu jam. Secara berkala para santri diajak untuk menikmati alam terbuka misalnya dengan olah raga di bawah siraman sinar mentari pagi, kadang juga mengadakan kemah di halaman belakang rumah. Tujuannya adalah agar para santri tidak jenuh berada di dalam kungkungan tembok ponpes setiap saat.
Mereka sekaligus diajarkan agar mengenal alam sekitar sebagai bentuk ciptaan Allah SWT yang patut dilestarikan.
BACA JUGA :
Orang Tua Tak Perlu Was-was Masukkan Anak ke Pesantren Tahfidz Qur’an yang Paham Ilmu Parenting
Menurut Listi, pola asuh bagi para santri ini mengadopsi cara mendidik sesuai tahapan usia ala Rasulullah.
Bisa disimak gambaran cara mendidik anak sesuai usia menurut Nabi Muhammad SAW.
1. Umur 0 sampai 7 Tahun
Saat anak usia 0 sampai 7 tahun, Rasulullah memerintahkan untuk mengasihi, menyayangi dengan kasih sayang tiada batas. Tidak diperkenankan ada perbedaan perlakuan antara satu anak dengan anak lainnya. Jika anak melakukan kesalahan jangan melakukan kekerasan misalnya dengan memukul namun cukup dengan menegur anak dan memberi tahu mana yang benar dan mana yang salah.
2. Umur 7 sampai 14 Tahun
Pada usia ini orangtua mulai menanamkan kedisiplinan serta tanggung jawab pada anak. Selain itu, orangtua pun wajib memperhatikan urusan akhirat anak, baru selanjutnya memperhatikan urusan dunia. Penekanan pada pembiasaan beribadah sehari-hari.
BACA JUGA :
Ini Dia Tokoh Pendidikan Islam di Indonesia yang Melegenda
3. Umur 15 sampai 21 Tahun
Saat anak memasuki umur 15 sampai 21 tahun, sebaiknya orangtua sudah mulai menjalin pendekatan yang bersifat perkawanan, diskusi, serta membicarakan tentang sesuatu yang membahayakan dan sesuatu yang bermanfaat.
4. Umur 21 Tahun Lebih
Memasuki umur 21 tahun, itu artinya anak sudah mulai dewasa. Sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk, orangtua pun sudah bisa memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada anak dengan memberikan kebebasan.
Dengan begitu, maka rasa percaya diri dalam dirinya akan tumbuh dan ia bisa mampu mengatasi setiap masalah yang ia hadapi.
Editor : Pipit Widodo