Korban Kekerasan di Balik Pintu Rumah: Perempuan dan Anak Jadi Sasaran

Septi Wulandari
Korban Kekerasan di Balik Pintu Rumah: Perempuan dan Anak Jadi Sasaran (Ist)

Dampak Psikologis Kekerasan terhadap Perempuan

Maisah dan yeti (2016) menyatakan dampak psikologis korban KDRT antara lain Depresi, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), Anxiety Disorder atau kecemasan, penyalahgunaan zat seperti alkohol dan narkoba, hilangnya rasa percaya diri, sulit untuk konsentrasi dan melakukan tindakan agresif. Korban KDRT juga bisa mengalami dampak yang lain seperti gangguan tidur, sulit percaya pada orang lain, perilaku menyendiri dan tidak jarang mereka juga memilki hambatan dalam menjalin hubungan yang sehat. Beberapa korban KDRT seringkali mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan, rasa was-was dan tidak nyaman membuat dia selalu waspada terhadap lingkungan sekitarnya.

Beberapa korban KDRT mengalami stres yang berkepanjangan sehingga berdampak pada pengelolaan emosi pada dirinya, mereka lebih mudah marah ketika ada triger atau tekanan yang muncul, sehingga ini berdampak bagaimana perempuan dalam hal ini seorang ibu kemudian melakukan kekerasan kepada anaknya. Teori Trauma Judth Herman menjelaskan tentang dampak jangka pangang KDRT yaitu hyperarousal, intrusion dan constiction. Hyperarousal yaitu keadaan dimana korban mengalami peningkatan kecemasan, mudah tersinggung, dan kesulitan mengontrol emosi. Intrusion yaitu ketika pengalaman traumatis yang berulang-ulang muncul dalam pikiran, mimpi atau perasaan. Sedangkan Constriction yaitu keadaan dimana korban merasa terisolasi, tidak bisa merasakan emosi secara penuh dan mengalami penurunan kemampuan berhubungan dengan orang lain. Parahnya lagi kasus KDRT ini tidak serta merta selesai, KDRT sangat memungkinkan menjadi siklus yang berulang mulai dari ketengangan, muncul kekerasan, rasa bersalah dan penyesalan, dan ketenangan yang mungkin hanya sebentar sampai kemudian terjadi ketegangan lagi dan terus menerus siklus itu berulang.

Bagaimana mendampingi korban KDRT? 

Dampak yang dialami korban KDRT terutama perempuan yaitu Ibu harus segera dilakukan intervensi karena secara tidak sadar ini juga akan berdampak pada bagaimana pola asuh terhadap anak nya, perempuan yang tidak sehat secara mental akan lebih mudah melakukan tindakan agresifitas dan memilki masalah dalam pengelolan emosi. Konseling korban menjadi salah satu media untuk dapat mengurangi beban psikologis nya, memberikan ruang untuk bisa menyampaikan perasaan nya dan melatih perempuan untuk bisa mengatasi masalah saat muncul triger terhadap kasus kekerasan yang dialaminya. Support sistem juga sangat dibutuhkan oleh perempuan korban, mereka sering kali merasa bahwa dirinya tidak berharga, paling menderita dan merasa sendiri. Perasaan ini sering kali yang memperburuk keadaanya jika tidak ada orang lain yang hadir untuk memberikan dukungan. Kehadiran teman bisa memberikan dan meringankan sebagian besar beban psikologis nya dan membantu pemulihan lebih cepat. 

 

*) Tsaniatus Solihah, Mahasiswa Psikologi Sains Program Pascasarjana UNIKA Soegijapranata

 

Editor : Taufik Budi Nurcahyanto

Sebelumnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network