Dubes Heri, yang dalam kesempatan ini hadir sebagai salah satu pembicara kunci, menggarisbawahi beberapa data terkait urgensi masalah pangan dunia serta menekankan pentingnya pembangunan kerja sama riset dan pendidikan dalam mengembangkan teknologi untuk mengurangi FLW.
“Sementara kita khawatir tentang keberlanjutan ketersediaan makanan, beberapa dari kita mungkin tidak menyadari bagaimana kita kehilangan dan membuang terlalu banyak makanan dalam hidup kita. Ya, dunia sedang menghadapi masalah serius tentang FLW, dan masalah ini memiliki konsekuensi juga terhadap masalah lingkungan berupa peningkatan emisi rumah kaca,” terang Heri.
Dubes Heri berharap agar pertemuan ini dapat ditindaklanjuti menjadi sebuah kerja sama triple helix, yaitu kerja sama yang melibatkan unsur pemerintah, perguruan tinggi dan sektor swasta yang melembaga sehingga banyak temuan teknologi yang dapat memperbaiki rantai pasok penyiapan pangan dan sampah yang ditimbulkan pada proses distribusi, pelayanan, dan konsumsi pangan.
Mewakili KBRI Tokyo, Atdikbud Yusli Wardiatno, menyebutkan bahwa penyelenggaraan bersama simposium internasional ini merupakan implementasi kesepakatan kerja sama antara KBRI Tokyo dan Osaka University yang ditandatangani oleh Dubes Heri Akhmadi dan Rektor Shojiro Nishio.
Editor : Setia Naka Andrian