get app
inews
Aa
Read Next : Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Berpindah Kantor ke Ungaran, Kabupaten Semarang

Wujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui Bahasa Santun

Jum'at, 16 September 2022 | 05:24 WIB
header img
Sekretaris Badan Bahasa Hafidz Muksin, S.Sos., M.Si., dalam Seminar Literasi Nasional “Perpustakaan sebagai Pusat Literasi Menuju Gerbang Dunia”. Foto/Dok/Ist.

Hafidz menambahkan bahwa pada tahun 2022 Badan Bahasa telah mencetak 500 judul buku dengan oplah sebanyak 12.159.182 buku yang disebarkan ke 7.609 satuan Pendidikan di wilayah 3T. Di samping itu, tidak hanya mengirimkan buku-buku ke sekolah, pihaknya juga melakukan pendampingan kepada para guru untuk dapat memanfaatkan buku-buku tersebut agar dapat meningkatkan literasi dan pembelajaran di sekolah.

Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai unit pelaksana teknis di daerah juga telah melakukan terobosan dengan menggelar bimbingan teknis dan rapat koordinasi dengan penggerak literasi, bengkel sastra bagi generasi muda dalam penulisan cerita pendek, puisi, dan cerita anak. Bengkel literasi bagi penggerak literasi di kalangan guru juga dilakukan melalui penerbitan antologi cerita anak hasil karya guru,” tuturnya.

Peningkatan Peran Perpustakaan  

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Tengah, Dwi Yuliati Mulyaningsih, S.Pd., M.M., menyampaikan pentingnya tugas pustakawan untuk mengelola, mendesain, menata ruang-ruang perpustakaan yang ada di sekolah. Perpustakaan sekolah diharapkan bisa menjadi ruang rekreasi yang menyenangkan bagi peserta didik.

“Bapak dan Ibu harus berimprovisasi, berinovasi, dan berkreasi, agar perpustakaan bisa menjadi tempat rekreasi, sehingga menimbulkan dampak positif yaitu anak akan memanfaatkan peran perpustakaan sebagai sumber belajar bagi mereka,” ungkap Yuliati.

Yuliati menambahkan bahwa selain peran pustakawan, salah satu upaya untuk menumbuhkan minat baca bagi siswa harus dimulai dari keluarga. Orang tua berperan penting dalam menumbuhkan semangat membaca anak-anak sejak dini.

“Jangan sampai buku-buku itu hanya menjadi koleksi yang masih tersimpan rapi. Ini menjadi tantangan kita. Bapak dan Ibu perlu menjadi contoh. Kalau perlu, rumah Bapak dan Ibu menjadi perpustakaan bagi keluarga di lingkungannya,” katanya.

Seminar Literasi Nasional juga menghadirkan narasumber dari Bank Indonesia yang menyampaikan materi literasi finansial serta Ketua Ikatan Perpustakaan Indonesia (IPI) Jawa Tengah yang memaparkan pentingnya perpustakaan sebagai pusat literasi.

Editor : Setia Naka Andrian

Follow Berita iNews Demak di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut